7 Tradisi Unik Lebaran yang Menguras Kantong, Siapkan Tabungan dari Sekarang
Momen Lebaran selalu identik dengan kebahagiaan, kebersamaan, dan tradisi khas yang menghangatkan suasana. Namun, di balik kemeriahannya, banyak tradisi yang ternyata cukup menguras kantong. Jika tidak dikelola dengan baik, anggaran bisa jebol usai Idulfitri. Berikut ini tujuh tradisi Lebaran yang sering membuat pengeluaran membengkak.
1. Mudik ke Kampung Halaman
Mudik menjadi tradisi wajib bagi banyak perantau. Biaya transportasi, apalagi saat musim puncak, bisa melambung tinggi. Tiket pesawat, kereta api, hingga biaya bahan bakar kendaraan pribadi biasanya naik drastis jelang Lebaran. Belum lagi biaya tol, makan selama perjalanan, dan oleh-oleh untuk keluarga di kampung halaman.
Kiat hemat: Pesan tiket jauh-jauh hari atau manfaatkan mudik bersama yang disediakan instansi atau perusahaan.
2. Membeli Pakaian Baru
Ungkapan “baju baru, Alhamdulillah” seolah menjadi simbol perayaan Lebaran. Tak hanya anak-anak, orang dewasa pun sering tergoda untuk membeli pakaian baru. Padahal, pakaian lama yang masih layak pakai pun sebenarnya bisa tetap digunakan.
Kiat hemat: Fokus pada kebutuhan, bukan keinginan. Manfaatkan diskon akhir Ramadan, tapi tetap bijak.
3. Membagikan Uang THR untuk Anak-anak
Tradisi memberikan uang Tunjangan Hari Raya (THR) kepada anak-anak adalah salah satu yang paling dinantikan. Namun, jika jumlah keponakan dan keluarga besar cukup banyak, pengeluaran ini bisa menguras tabungan.
Kiat hemat: Tetapkan anggaran THR per anak sejak awal dan gunakan pecahan uang kecil agar tetap terlihat menarik tanpa mengorbankan keuangan.
4. Menyiapkan Hidangan Lebaran
Makanan khas seperti opor ayam, rendang, dan ketupat adalah menu wajib saat Lebaran. Namun, bahan-bahan masakan yang biasanya melonjak harganya di pasar tradisional bisa membuat anggaran belanja membengkak. Belum lagi jika Anda menjadi tuan rumah yang harus menyiapkan porsi besar untuk tamu.
Kiat hemat: Belanja bahan baku di awal Ramadan sebelum harga naik. Memasak dalam jumlah yang sesuai kebutuhan juga dapat mengurangi risiko pemborosan.
5. Renovasi atau Dekorasi Rumah
Banyak keluarga yang ingin rumah mereka terlihat lebih cantik dan bersih saat Lebaran. Renovasi kecil atau membeli perabot baru sering menjadi pengeluaran tambahan yang tidak sedikit.
Kiat hemat: Fokus pada pembersihan dan penataan ulang perabot. Hal ini bisa memberikan suasana baru tanpa harus mengeluarkan biaya besar.
6. Tradisi Silaturahmi Antar Keluarga
Silaturahmi ke rumah saudara biasanya disertai dengan membawa buah tangan. Kue, makanan ringan, atau bingkisan lain menjadi bentuk penghormatan saat berkunjung. Jika jumlah kunjungan cukup banyak, biaya untuk buah tangan ini bisa menambah beban keuangan.
Kiat hemat: Pilih bingkisan sederhana namun berkesan, seperti kue buatan sendiri atau produk lokal yang harganya lebih terjangkau.
7. Kado untuk Orang Tua dan Mertua
Memberikan hadiah untuk orang tua atau mertua sering dianggap sebagai ungkapan rasa terima kasih. Hadiah ini biasanya berupa barang yang bernilai, seperti pakaian, alat elektronik, atau barang kebutuhan lainnya.
Kiat hemat: Pilih hadiah yang sesuai anggaran dan lebih mengutamakan makna daripada harga.
Siapkan Tabungan dari Sekarang
Tradisi Lebaran memang penting, tetapi keuangan yang sehat tak kalah penting. Agar pengeluaran Lebaran tidak menjadi beban, sebaiknya mulai menabung sejak jauh-jauh hari. Tentukan prioritas dan buat rencana anggaran agar perayaan Idulfitri tetap meriah tanpa membuat kantong terkuras.
Dengan perencanaan yang baik, tradisi Lebaran bisa tetap dirayakan tanpa menimbulkan stres finansial. Jangan lupa, semangat kebersamaan adalah esensi utama dari perayaan ini.