Adita Irawati:Jubir Kekinian yang Jadi Sorotan Akibat Kontroversi ‘Rakyat Jelata’

Ayo, siapa yang gak kenal sama Adita Irawati? Sosok wanita tangguh dan super sibuk ini lagi viral banget di jagat media sosial karena diksi "rakyat jelata" yang dia ucapin dalam wawancara. Nah, mari kita ulik lebih jauh, siapa sih sebenarnya Adita Irawati ini? Kenapa sih sampai warganet heboh gara-gara statement-nya?

Adita Irawati:Jubir Kekinian yang Jadi Sorotan Akibat Kontroversi ‘Rakyat Jelata’


### **Siapa Sih Adita Irawati?**

Adita Irawati itu bisa dibilang “queen” di dunia komunikasi publik. Lahir di Yogyakarta pada 15 Februari 1971, Adita punya latar belakang karier yang panjang banget di bidang hubungan masyarakat (public relations). Alumni Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada (UGM) ini udah malang melintang dari korporasi gede kayak Telkomsel sampai kementerian.




Gak main-main, Adita pernah jadi Jubir Kementerian Perhubungan (Kemenhub) selama 4 tahun sebelum akhirnya dilantik jadi Jubir Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) pada November 2024. Kalau diliat dari CV-nya, Adita ini emang paket komplit: cerdas, berpengalaman, dan berkelas.




---




### **Karier Gemilang di Dunia PR**

Perjalanan karier Adita itu panjang banget, mulai dari jadi trainee di McDonald’s Yogyakarta, masuk SCTV, terus gabung sama Indosat sebagai Account Executive. Nggak lama, dia juga sempat diangkat jadi Manager Public Relations di Satelindo. Pas Satelindo diakusisi Indosat, dia balik lagi ke sana dan terus naik jabatan sampai akhirnya jadi Corporate Communications Group Head.




Yang bikin nama Adita makin mentereng adalah prestasinya di Telkomsel. Selama dia jadi Vice President Corporate Communications, Telkomsel meraih berbagai penghargaan, kayak *Best of The Best Corporate PR* dari Majalah SWA. Pokoknya, di mana ada Adita, pasti ada prestasi!




---




### **Kontroversi ‘Rakyat Jelata’**

Nah, ini nih yang bikin nama Adita trending. Dalam salah satu wawancaranya, dia ngomong soal kasus viral antara Gus Miftah (Utusan Khusus Presiden) dengan seorang penjual es teh di Magelang. Adita menyayangkan tindakan Gus Miftah dan mengingatkan pentingnya empati. Tapi yang bikin panas telinga warganet adalah saat dia nyebut Presiden Prabowo Subianto sebagai sosok yang peduli sama “rakyat kecil, rakyat jelata.”




Kata “rakyat jelata” langsung jadi buah bibir. Banyak yang merasa diksi itu konotasinya merendahkan. Padahal menurut Adita, dia cuma ngutip arti dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang sebenarnya berarti rakyat biasa alias kita semua. Tapi, ya namanya juga zaman sekarang, semua cepat banget disalahartikan.




---




### **Respons dan Klarifikasi**

Melihat polemik ini makin viral, Adita langsung ngasih klarifikasi lewat media sosial @pco.ri. Dia bilang gak ada maksud sedikit pun buat merendahkan. Dalam postingannya, Adita mengakui bahwa ada kemungkinan pergeseran makna dalam penggunaan diksi itu.




“Ini pelajaran besar buat saya sebagai Jubir. Saya minta maaf atas ketidaknyamanan yang muncul akibat pernyataan saya,” tulis Adita. Klarifikasi ini dapet banyak respons, ada yang memaklumi, tapi gak sedikit juga yang masih nyinyir.




---




### **Sisi Lain Adita: Perempuan Kuat dan Profesional**

Di balik kontroversi ini, gak bisa dipungkiri Adita adalah sosok perempuan yang luar biasa. Perjalanan kariernya jadi bukti nyata kalau dia bukan orang sembarangan. Mulai dari dunia korporasi sampai pemerintahan, dia udah ngasih banyak kontribusi.




Bahkan, sebelum jadi Jubir PCO, Adita udah terbiasa menangani isu-isu krusial. Misalnya waktu dia jadi Jubir Kemenhub, dia sering banget muncul di media buat ngomongin isu transportasi nasional, termasuk kecelakaan pesawat atau masalah kemacetan.




---




### **Pelajaran dari Kasus Ini**

Kasus ini sebenernya ngajarin banyak hal, terutama buat pejabat publik kayak Adita. Dalam era digital, tiap kata yang keluar dari mulut kita tuh bisa jadi bom waktu. Salah dikit, langsung viral dan dihujat. Makanya, penting banget buat milih kata yang tepat biar gak menyinggung orang lain.




Di sisi lain, netizen juga perlu belajar buat gak gampang baper atau overreact. Kadang, apa yang diomongin pejabat tuh sebenarnya gak seburuk yang kita kira. Cuma masalah persepsi aja.




---




### **Adita: Sosok yang Harus Kita Dukung**

Di balik pro-kontra ini, Adita tetap jadi salah satu figur yang patut kita apresiasi. Sebagai seorang perempuan, dia udah buktiin kalau dia bisa berdiri sejajar dengan para pria di dunia kerja yang sering didominasi laki-laki. Dia juga punya dedikasi tinggi buat tugasnya sebagai Jubir.




Kalau kita pikir-pikir, siapa sih yang gak pernah bikin salah? Toh, Adita udah minta maaf dan klarifikasi. Harusnya kita kasih ruang buat dia buat belajar dan berkembang.




---




### **Adita dan Masa Depan PCO**

Kedepannya, Adita punya tanggung jawab besar buat membangun kepercayaan publik. Sebagai Jubir PCO, dia adalah wajah pemerintah di mata masyarakat. Setiap pernyataannya bakal jadi cerminan dari kebijakan dan sikap istana.




Kalau Adita bisa terus belajar dari kesalahan dan lebih berhati-hati, dia punya potensi besar buat jadi Jubir legendaris. So, yuk kita dukung Adita biar bisa terus berkarya!



Adita Irawati itu lebih dari sekadar Jubir yang lagi viral karena “rakyat jelata.” Dia adalah perempuan hebat dengan segudang pengalaman dan prestasi. Kontroversi ini mungkin jadi ujian buat Adita, tapi juga jadi pelajaran buat kita semua. Jangan langsung nge-judge, yuk kita lihat segala sesuatu dari sudut pandang yang lebih luas!