+8 Perbedaan Emas dan Kuningan: Panduan Lengkap untuk Mengenalinya

Cikupa.id - Sebagai logam mulia yang sering menjadi simbol kekayaan dan investasi, emas memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari logam lain, seperti kuningan. Meski tampak serupa bagi mata awam, keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam hal komposisi, nilai, dan sifat fisik. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang +8 perbedaan antara emas dan kuningan berdasarkan beberapa indikator kunci.

+8 Perbedaan Emas dan Kuningan: Panduan Lengkap untuk Mengenalinya


1. Karat: Ukuran Kemurnian Emas


Karat adalah ukuran kemurnian emas. Emas murni memiliki nilai 24 karat, sedangkan campuran emas dengan logam lain, seperti tembaga atau perak, akan menurunkan kadar karatnya (misalnya, 18K, 14K, dan seterusnya).

Emas memiliki label karat yang menunjukkan kemurniannya.

Kuningan, di sisi lain, tidak memiliki sistem karat karena merupakan paduan logam yang terdiri dari tembaga dan seng.

2. Warna: Perbedaan yang Nampak


Secara kasat mata, warna emas dan kuningan bisa sangat mirip, tetapi ada perbedaan kecil:

Emas asli memiliki kilau lembut dan warna yang lebih kaya (emas kuning atau emas putih tergantung pada campurannya).

Kuningan cenderung memiliki warna kuning kemerahan atau kekuningan cerah, tergantung pada proporsi tembaga dan seng dalam campurannya.

3. Kepadatan Logam


Kepadatan adalah indikator penting dalam membedakan emas dan kuningan:

Emas jauh lebih padat dibandingkan kuningan, dengan densitas sekitar 19.3 gram/cm³ untuk emas murni.

Kuningan memiliki densitas yang lebih rendah, sekitar 8.4–8.7 gram/cm³. Ini berarti emas akan terasa lebih berat dibandingkan kuningan dengan ukuran yang sama.

4. Cek Berat


Jika Anda memiliki dua benda dengan ukuran yang sama, emas akan terasa lebih berat daripada kuningan. Timbangan digital presisi tinggi bisa menjadi alat bantu yang efektif untuk memeriksa beratnya.


5. Periksa Pake Magnet


Salah satu cara sederhana untuk membedakan emas dan kuningan adalah menggunakan magnet.

Emas tidak bersifat magnetik, bahkan dalam campuran. Jika benda yang diuji tertarik oleh magnet, kemungkinan besar itu bukan emas.

Kuningan biasanya juga tidak bersifat magnetik, tetapi jika mengandung besi, magnet mungkin akan menempel.

6. Reaksi terhadap Cairan Asam


Uji cairan asam adalah metode yang sering digunakan oleh ahli perhiasan:

Emas tahan terhadap korosi dan tidak bereaksi dengan cairan asam nitrat atau hydrochloric acid.

Kuningan, karena mengandung tembaga, akan bereaksi dengan cairan asam, biasanya menghasilkan warna kehijauan.

7. Harga: Nilai Pasar yang Jauh Berbeda


Harga emas jauh lebih tinggi dibandingkan kuningan:

Emas, karena kelangkaan dan sifatnya sebagai investasi, memiliki harga yang terus meningkat di pasar.

Kuningan jauh lebih murah dan lebih sering digunakan untuk keperluan industri atau dekoratif.

8. Cek Cap atau Sertifikat


Perhiasan emas asli biasanya memiliki cap yang menunjukkan kadar karatnya (misalnya, 750 untuk 18 karat atau 999 untuk emas murni). Selain itu, pembelian emas dari toko resmi biasanya disertai sertifikat autentik. Kuningan tidak memiliki cap atau sertifikat semacam ini.



Jadi, untuk membedakan emas dan kuningan memerlukan pemahaman tentang sifat fisik dan kimia logam tersebut. Dengan mengevaluasi aspek karat, warna, berat, reaksi terhadap asam, serta keberadaan cap atau sertifikat, Anda dapat memastikan apakah benda tersebut benar-benar emas atau hanya kuningan yang menyerupai emas. Pastikan selalu membeli emas dari toko terpercaya untuk menghindari risiko penipuan, emas, kuningan, perbedaan emas dan kuningan, karat emas, cek berat logam, uji magnet, reaksi cairan asam, sertifikat emas, harga emas vs kuningan.