Naskah Khutbah Jumat 29 November 2024: Sambut Pemimpin Baru!
Inilah Naskah Khutbah untuk hari Jumat 29 November 2024 dengan tema yang sangat relevan sehabis Pilkada. Yuk cek dibawah selengkapnya;
Contoh KHUTBAH I
Bismillaahirrahmaanirrahiim...
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِأَدَاءِ الْأَمَانَةِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ ذُوء الْمَغْفِرَةِ وَالرَّحْمَةِ. وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الرِّسَالَةِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ. اَمَّا بَعْدُ, فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ اَنْ تُؤَدُّوا الْاَمٰنٰتِ اِلٰٓى اَهْلِهَاۙ وَاِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ اَنْ تَحْكُمُوْا بِالْعَدْلِۗ اِنَّ اللّٰهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ سَمِيْعًا ۢ بَصِيْرًا
Hadirin, jemaah Jumat rahimakumullah,
Senantiasalah engkau bertakwa kepada Allah Swt
Bertakwa kepada Allah tidak hanya membuatmu memperoleh akhirat, namun juga dunia dan seisinya akan mengejarmu. Maka dari itu, bertakwalah dengan sebenar-benarnya takwa.
Khotib dalam kesempatan penuh berkah ini akan menyampaikan khotbah tentang mendoakan para pemimpin daerah yang baru.
Hadirin, jemaah Jumat rahimakumullah,
Beberapa waktu lalu, kita telah memilih kepala daerah yang baru. Bagaimanapun hasilnya, mereka adalah nama yang telah mendapatkan amanah dari rakyat. Mereka akan memimpin kita dalam periode lima tahun ke depan.
Langkah pertama yang dapat dilakukan dalam menyambut pemimpin daerah yang baru adalah mendoakan dengan hal-hal yang baik. Dalam sebuah hadis dari 'Auf bin Malik Ra, Rasulullah Saw. bersabda sebagai berikut:
خِيَارُ أَئِمَّتِكُمُ الَّذِينَ تُحِبُّونَهُمْ وَيُحِبُّونَكُمْ وَيُصَلُّونَ عَلَيْكُمْ وَتُصَلُّونَ عَلَيْهِمْ
Artinya:
"Sebaik-baik pemimpin kalian adalah yang kalian mencintai mereka dan mereka pun mencintai kalian. Mereka mendoakan kalian dan kalian pun mendoakan mereka," (HR. Muslim no. 1855).
Mendoakan pemimpin dapat dilakukan dengan kalimat yang baik, terutama terkait dengan kepemimpinan. Tidak harus menggunakan kalimat dalam bahasa Arab, mendoakan pemimpin juga dapat dilakukan dengan bahasa Indonesia. Berikut salah satu contoh doanya.
"Semoga para pemimpin senantiasa diberikan hati yang adil, kuat, serta sabar dalam mengelolah pemerintahan untuk kesejahteraan rakyat".
"Semoga Allah Swt, memberikan keteguhan hati kepada para pemimpin daerah untuk menciptakan kesejahteraan rakyat".
Hadirin, jemaah Jumat rahimakumullah,
Rasulullah Saw. tidak hanya menganjurkan untuk mendoakan pemimpin kepada umat Islam. Rasulullah Saw. mencontoh, bahkan mendoakan sekaligus mengancam para pemimpin sehingga berlaku adil bagi rakyat sebagai berikut:
اللَّهُمَّ، مَن وَلِيَ مِن أَمْرِ أُمَّتي شيئًا فَشَقَّ عليهم، فَاشْقُقْ عليه، وَمَن وَلِيَ مِن أَمْرِ أُمَّتي شيئًا فَرَفَقَ بهِمْ، فَارْفُقْ بهِ
Artinya:
"Ya Allah, siapa saja yang mengurusi urusan dari umatku, lalu ia membuat susah umatku, maka susahkanlah dia. Dan siapa saja yang mengurusi urusan dari umatku, lalu ia sayang pada umatku, maka sayangilah ia," (HR. Muslim no. 1828).
Hadirin, jemaah Jumat rahimakumullah,
Demikianlah khotbah tentang mendoakan pemimpin daerah yang baru. Semoga apa yang telah disampaikan memberikan manfaat bagi kita semua. Terlebih, Allah Swt. menjadi rida atas segala amalan yang kita perbuat. Aamiin allahumma aamiin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ
أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَر
Contoh Ke 2
Hadirin Jamaah Jumat yang dirahmati Allah, di tengah pergantian kepemimpinan yang sedang berlangsung, kita semua tentu berharap lahirnya pemimpin baru yang membawa perubahan besar dan berkah bagi bangsa ini. Melalui khutbah ini, mari kita renungkan nilai-nilai kepemimpinan dalam Islam yang relevan untuk menyongsong masa depan yang lebih baik."**
**Mukadimah**
**الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين، سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين. أمّا بعد.**
Hadirin jamaah Jumat yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala,
Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah atas segala nikmat yang telah diberikan kepada kita, terutama nikmat iman dan Islam. Salawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, keluarga, sahabat, dan pengikut beliau hingga akhir zaman.
Pada kesempatan Jumat yang mulia ini, khatib ingin mengangkat tema yang sangat relevan dengan situasi saat ini, yaitu *“Sambut Pemimpin Baru!”* Tema ini penting karena bangsa kita sedang berada dalam proses transisi kepemimpinan yang diharapkan membawa harapan baru bagi masyarakat dan umat Islam di negeri ini.
---
**I. Kepemimpinan dalam Islam**
Jamaah yang dirahmati Allah,
Islam menempatkan kepemimpinan sebagai amanah besar yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
**إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا**
*“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya...”*
(QS. An-Nisa: 58)
Ayat ini menegaskan bahwa kepemimpinan adalah amanah yang harus diberikan kepada orang yang memiliki kemampuan, integritas, dan keikhlasan dalam mengembannya. Rasulullah juga bersabda:
*"Apabila suatu urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya.”* (HR. Bukhari)
Oleh karena itu, dalam menyambut pemimpin baru, penting bagi kita untuk memastikan bahwa mereka adalah sosok yang mampu membawa kemaslahatan bagi masyarakat.
---
**II. Sifat Pemimpin Ideal dalam Islam**
Dalam sejarah Islam, kita memiliki banyak teladan pemimpin yang ideal. Salah satu contoh terbaik adalah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Beliau menunjukkan bahwa seorang pemimpin harus memiliki sifat-sifat berikut:
1. **Siddiq (Jujur):** Pemimpin harus jujur dalam ucapan dan tindakannya. Kejujuran adalah pondasi kepercayaan rakyat kepada pemimpinnya.
2. **Amanah (Bertanggung Jawab):** Pemimpin harus menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan tidak mengkhianati kepercayaan yang diberikan.
3. **Fathanah (Cerdas):** Pemimpin harus cerdas dalam mengambil keputusan, memahami persoalan rakyat, dan mencari solusi yang terbaik.
4. **Tabligh (Komunikatif):** Pemimpin harus mampu menyampaikan pesan dan kebijakan dengan jelas kepada rakyatnya.
Contoh lainnya adalah Khalifah Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘Anhu, yang dikenal adil, tegas, dan sangat peduli terhadap kebutuhan rakyatnya. Beliau bahkan berkata:
*"Jika ada seekor unta yang terjatuh di pinggiran sungai Eufrat karena jalannya rusak, maka aku akan bertanggung jawab di hadapan Allah.”*
Sikap seperti ini menunjukkan betapa besar rasa tanggung jawab seorang pemimpin dalam Islam.
---
**III. Peran Rakyat dalam Menyambut Pemimpin Baru**
Jamaah yang berbahagia,
Sebagai rakyat, kita juga memiliki tanggung jawab besar dalam menyambut pemimpin baru. Rasulullah bersabda:
*"Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya."* (HR. Bukhari dan Muslim)
Ini menunjukkan bahwa kita semua memiliki peran untuk mendukung pemimpin dengan cara-cara berikut:
1. **Mendoakan Pemimpin Baru:**
Rasulullah mengajarkan kita untuk selalu mendoakan kebaikan bagi pemimpin. Dalam sebuah hadis disebutkan:
*“Sebaik-baik pemimpin kalian adalah yang kalian cintai dan mereka mencintai kalian, kalian mendoakan mereka dan mereka mendoakan kalian.”* (HR. Muslim)
2. **Kritik yang Konstruktif:**
Islam mengajarkan bahwa rakyat berhak memberikan kritik kepada pemimpin selama dilakukan dengan cara yang baik dan bertujuan untuk perbaikan, bukan untuk menjatuhkan.
3. **Bekerja Sama untuk Kemaslahatan:**
Sebagai masyarakat, kita harus mendukung program-program yang membawa manfaat bagi bangsa dan negara. Tidak cukup hanya mengandalkan pemimpin, tetapi kita juga harus berkontribusi aktif.
---
**IV. Harapan untuk Pemimpin Baru**
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Kita semua berharap agar pemimpin baru yang telah dipilih mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Beberapa harapan yang patut kita panjatkan adalah:
1. **Menegakkan Keadilan:**
Pemimpin harus berlaku adil kepada semua lapisan masyarakat, tanpa membedakan suku, agama, atau golongan.
2. **Mengutamakan Kesejahteraan Rakyat:**
Pemimpin harus berorientasi pada kemajuan ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur demi kesejahteraan masyarakat.
3. **Berpegang Teguh pada Nilai-Nilai Islam:**
Sebagai negara dengan mayoritas Muslim, diharapkan pemimpin baru tetap menjunjung tinggi nilai-nilai agama dalam setiap kebijakan.
4. **Menjadi Teladan yang Baik:**
Seorang pemimpin adalah cermin bagi rakyatnya. Akhlak dan integritas pemimpin akan menjadi contoh bagi masyarakat.
---
**V. Mengingatkan Bahaya Pemimpin Zalim**
Jamaah yang dimuliakan Allah,
Selain membahas pemimpin ideal, penting bagi kita untuk mengingatkan bahaya dari pemimpin yang zalim. Rasulullah bersabda:
*"Sesungguhnya manusia yang paling dibenci oleh Allah adalah pemimpin yang zalim.”* (HR. Ahmad)
Kezaliman seorang pemimpin tidak hanya merugikan rakyat, tetapi juga akan mengundang azab Allah. Oleh karena itu, kita harus senantiasa mengawasi dan mengingatkan pemimpin agar tidak tergelincir dalam kezaliman.
---
**Penutup**
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Mari kita sambut pemimpin baru dengan optimisme dan doa agar mereka mampu membawa bangsa ini menuju arah yang lebih baik. Kita harus bersatu, mendukung, dan memberikan kontribusi terbaik untuk bangsa ini. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kekuatan, petunjuk, dan keberkahan kepada pemimpin baru kita agar dapat menjalankan amanah dengan baik.
**اللهم اجعلنا من عبادك الصالحين، واجعل ولاة أمورنا من الذين يخافونك ويطيعونك، ووفقهم لما تحب وترضى.**
*"Ya Allah, jadikanlah kami hamba-Mu yang saleh, dan jadikanlah pemimpin kami dari golongan orang-orang yang takut kepada-Mu dan taat kepada-Mu. Berikanlah mereka taufik untuk melakukan apa yang Engkau cintai dan ridhai."*
**وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ.**